Benarkah Ratusan Pemain Free Fire Dikirim ke Palestina? Cek Dulu Faktanya!

ratusan pemain Free Fire dikirim ke Palestina

Belakangan media sosial dibuat heboh dengan berita ratusan pemain Free Fire dikirim ke Palestina. Tentunya ini menjadi topik yang cukup membingungkan, bagaimana bisa pemain game online tanpa keahlian militer bisa dikirim ke negara yang sedang konflik?

Alasan berita ini heboh tak lepas dari keprihatinan warga dunia melihat kondisi Palestina yang sedang berjuang mempertahankan negaranya dari serangan Israel.

Bahkan, ramai-ramai muncul hashtag #SavePalestina dan #PalestinaUnderAttack di Twitter.

Tapi, apakah benar ada ratusan pemain Free Fire dikirim ke Palestina untuk membantu pasukan militer di sana? Nah, sebelum terjerumus ke lingkaran hoax, simak faktanya di bawah ini.

Fakta atau Hoax Ratusan Pemain Free Fire Dikirim ke Palestina?

Seperti yang kita tahu, saat ini Palestina sedang berduka. Belum habis kesedihan mereka dari dihapusnya negara tercinta dari peta dunia, kini warga Palestina tengah berjuang dari serangan Israel yang melunjurkan roket Iron Dome.

Berita pemain FF yang dikirim ke Palestina untuk berperang ini berawal dari tangkapan layar tayangan berita CNN.

Di sana tertulis “Ratusan Pemain Free Fire Dikirim ke Palestina” dengan foto polisi dan beberapa orang remaja masuk ke dalam mobil.


Selain itu, ada juga foto Presiden Jokowi dengan teks serupa. Seakan-akan saat itu Presiden sedang menelepon pihak Palestina untuk mengirim pemain FF ke sana.


Kalau melihat lebih teliti, tangkapan layar tersebut sangat buram yang menandakan sudah diedit sedemikian rupa. Jadi, fakta kehebohan yang menyebut pemain FF dikirim ke Palestina adalah HOAX.

Karena pada dasarnya, foto di berita tersebut adalah beberapa pelaku kejahatan yang sedang masuk ke dalam mobil tahanan polisi, bukan pemain Free Fire.

Dan alasan foto itu diedit kabarnya hanya untuk dijadikan meme belaka. Kalau Anda mencari di situs CNN atau Youtube CNN, tidak akan ditemukan berita seperti yang tertulis pada judul artikel ini.

Jago Main Game Bukan Berarti Jago di Militer

Meskipun Anda jago main game online peperangan, bukan berarti Anda juga jago bertarung di medan perang. Karena seorang tentara harus melalui tahap pelatihan khusus, dan bermain game bukan salah satunya.

Jadi, tidak masuk akal kalau ratusan pemain Free Fire dikirim ke Palestina. Andaikan ada, mereka pasti hanya jadi beban.

Misalnya sedang kondisi perang, terus pemain EP EP nanya “Bang, ganti magazine gimana?” atau “Bang, ngokang pistol gimana?”. Kalau seperti ini, belum apa-apa kepala Anda ditempeleng.


Terlebih, saat ini belum ada satu pasukan dari negara lain yang datang ke Palestina untuk membantu, even Turki dan PBB. Karena sebenarnya konflik Palestina – Israel ini sangat rumit, bukan hanya soal agama saja.

Cara Agar Terhindar dari Berita Hoax

Sudah terjawab, kan? Sebaiknya jika ada berita heboh di media sosial, jangan langsung ditelan mentah-mentah. Pastikan Anda mencari tahu kebenaran berita tersebut di situs-situs yang kredibel, seperti Liputan 6, Cek Fakta, dan Turn Back Hoax.

Disamping itu, hindari membagikan berita hoax di media sosial. Sebab, sekarang sudah ada UU ITE yang bisa membuat Anda masuk penjara.

Untuk itu, pahami beberapa cara agar terhindar dari berita hoax, salah satunya dengan mencari kebenaran di situs terpercaya.

Jadi sudah jelas kalau berita yang tengah heboh di kalangan player FF itu adalah hoax atau palsu.

Logikanya, tidak akan mungkin sampai kapanpun (kecuali Indonesia kekurangan pasukan) Presiden memerintahkan orang non-militer untuk berperang.

Sebab, senjata di game jauh berbeda dari senjata di dunia nyata. Jago main game perang bukan berarti jago berperang di dunia nyata. Itulah fakta yang harus Anda ketahui tentang berita ratusan pemain Free Fire dikirim ke Palestina. Semoga menjawab, ya!