8 Deretan Pesepakbola Terbaik yang Gagal Jadi Pelatih

Selepas gantung sepatu atau pensiun, banyak pesepakbola yang melanjutkan karirnya sebagai pelatih. Ada yang sukses, namun tak sedikit pula yang gagal.

Sebagian besar dari mereka mengambil peran sebagai pelatih pengganti di klub lama karena dipercaya punya visi misi serta pemahaman filosofi yang baik.

Sebagai contoh Pep Guardiola yang langsung sukses besar di tim utama FC Barcelona setelah sebelumnya hanya menukangi tim Barcelona B.

Sayangnya, tidak semua mantan pemain bernasib sama seperti Guardiola. Berikut deretan pesepakbola terbaik yang gagal jadi pelatih.

Pesepakbola Terbaik yang Gagal Jadi Pelatih

Pesepakbola Terbaik yang Gagal Jadi Pelatih

Dunia kepelatihan memang bukan pekerjaan yang mudah. Pelatih sepakbola harus meng-handle kumpulan pemain agar memahami strategi dan filosofi yang dianut.

Apalagi, jika di klub tersebut memiliki banyak pemain bintang. Pelatih harus bisa menjaga kekompakkan dan keharmonisan demi kejayaan klub.

Bicara soal pesepakbola terbaik yang gagal jadi pelatih, berikut daftarnya:

1. Clarence Seedorf

Siapa yang tidak kenal Seedorf? Legenda AC Milan ini dikenal sebagai pemain tengah yang lugas. Setelah memutuskan pensiun, ia langsung ditunjuk sebagai pelatih kepala AC Milan.

Dikutip dari speakbola.com, karir kepelatihan Clerence Seedorf bisa dibilang cukup buruk. Ia hanya bertahan 4 bulan di AC Milan sebelum kemudian pindah ke China.

Di China pun Seedorf tak bertahan lama. Ditunjuk sebagai pelatih utama, Seedorf hanya mendampingi tim 14 pertandingan saja.

Terhitung, Seedorf sudah melatih 4 klub berbeda, yakni AC Milan, SZ FC, Deportivo La Coruna, dan Timnas Kamerun. Semuanya gagal total!

2. Thierry Henry

Selanjutnya, nama pesepakbola terbaik yang gagal jadi pelatih adalah Thierry Henry. Legenda Arsenal ini sempat menukangi AS Monaco dan Montreal Impact.

Namun, karir kepelatihannya tak semulus saat masih aktif sebagai pemain. Di AC Monaco ia hanya menjalani 20 pertandingan sebelum akhirnya dipecat.

Sempat rehat dari dunia kepelatihan dan menjadi Pundit, baru-baru ini Thierry Henry ditunjuk sebagai pelatih kepala Timnas Prancis U21 hingga Juli 2025.

3. Andrea Pirlo

Andrea Pirlo berada di deretan teratas gelandang terbaik di dunia. Namun, karir kepelatihanya tak semulus yang dibayangkan. Terhitung, Pirlo pernah melatih Juventus dan Karagümrük.

Di Juventus ia hanya melatih dari Agustus 2020 hingga Mei 2021. Sementara di Karagümrük tak jauh berbeda, dikontrak Juni 2022, Andrea Pirlo hanya bertahan hingga Mei 2023.

Sekarang ia menangani Sampdoria di Serie A mulai musim 2023/2024 dan diharapkan bertugas sampai Juni 2025.

4. Diego Maradona

Diego Maradona juga termasuk pemain terbaik yang gagal jadi pelatih. Legenda yang telah wafat ini sempat menukangi beberapa klub, termasuk Timnas Argentina.

Namun, dari semua klub yang ia latih, Maradona gagal mempersembahkan satu gelar pun. Tren kepelatihannya juga biasa-biasa saja, tak sebaik saat masih aktif bermain.

5. Gary Neville

Kemudian, ada nama Gary Neville yang merupakan pemain andalan Manchester United. Gary mengawali karir sebagai pelatih di klub La Liga, Valencia.

Namun, di klub berjuluk Los Che itu, karirnya hanya bertahan tak sampai satu tahun. Terhitung Desember 2015 hingga Maret 2016.

Kegagalan tersebut membuat Gary Neville banting stir. Sekarang ia aktif sebagai Pundit bersama Micah Richard, Thierry Henry, dan Jamie Carragher.

Selain nama-nama di atas, sebenarnya masih banyak pemain sepakbola terbaik yang gagal saat menjadi pelatih. Sebut saja Frank Lampard, Steven Gerrard, hingga Alan Shearer.

Akhir Kata

Pemain terbaik bukanlah patokan ia bisa sukses saat menjadi pelatih. Tak heran, banyak mantan pemain yang memilih menekuni dunia Pundit atau agen pemain.

Jadi, itulah deretan pesepakbola terbaik yang gagal jadi pelatih. Meskipun memiliki karir cemerlang sebagai pemain, bukan berarti mereka bakalan sukses saat menukangi sebuah klub.